Cara Mengobati Penyakit Herpes _ Penyakit herpes merupakan suatu jenis penyakit yang hampir mirip dengan cacar air. Hanya saja biasanya cacar air menyerang sekali seumur hidup, sementara herpes dapat menyerang pada seseorang yang sudah pernah terkena cacar air sekalipun. Perbedaan herpes dan cacar air sendiri adalah pada virus yang menyerangnya.
Virus penyebab cacar adalah suatu virus yang dimakan dengan verisela zooster. Sementara Virus penyebab herpes adalah herpes zooster dan Simplex. Perlu diketahui bahwa penyakit herpes ini dibekan menjadi dua, yaitu herpes zooster dan simplex. Apa saja perbedaannya, berikut penjelasannya :
Herpes Zooster dan Herpes Simplex
Herpes memang tidak termasuk dalam daftar penyakit dunia yang harus dilaporkan secara rutin. Namun, berbeda halnya pada negara berkembang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa jumlah kasus penyakit ini pada negara berkembang, termasuk Indonesia, lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju.
Penyakit herpes disebabkan oleh virus herpes yang terdiri dari 8 macam, namun hanya 2 yang paling sering diteliti, yakni; herpes zoster dan herpes simplex. Lalu apa yang membedakan kedua jenis herpes tersebut?
Silahkan Baca juga : Alternatif Pengobatan Untuk Kutil Kelamin
Herpes zoster
Herpes zoster adalah penyakit kulit yang lebih sering dikenal dengan sebutan cacar ular atau cacar api. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang serupa dengan cacar air, sehingga orang yang pernah terpapar cacar air, berisiko juga terpapar herpes zoster di masa mendatang. Risiko akan lebih besar bila Anda telah memasuki usia lansia.
Gejala herpes zoster
Seorang spesialis kulit dan kelamin, dr. I Gusti Nyoman Darmaputra menjelaskan bahwa, gejala awal penyakit ini biasanya dimulai dengan timbulnya perasaan tidak enak badan pada dahi maupun kepala kanan seperti migrain kira-kira 1-5 hari, diikuti dengan rasa nyeri yang makin lama makin berkembang lamanya dan sakitnya.
Silahkan Baca juga : Obat Penyakit Sipilis, Gonore atau Kencing Nanah
Namun terkadang, keberadaan virus ini tak dapat diprediksi. Penanganan sering kali baru dilakukan setelah muncul bintik gelembung merah berisi cairan (fase akut). Hal ini mungkin membuatnya terlihat seperti cacar air. Bedanya, penularan herpes zoster hanya terjadi jika ada kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi.
Dampak herpes zoster
Padahal, penelitian Johnson dkk pada tahun 2010 mengungkapkan bahwa penanganan herpes zoster yang terlambat memiliki dampak terhadap kualitas hidup seseorang, antara lain :
- Orang tersebut akan jadi lebih mudah kelelahan, mengalami penurunan berat badan, kesulitan tidur (fisik)
- Orang tersebut jadi mengalami depresi, merasa gelisah, kesulitan untuk berkonsentrasi dan mudah merasa ketakutan (psikologis)
- Alhasil orang tersebut jadi menarik diri dan mulai mengisolasi diri serta
- Mengalami kesulitan dalam berpakaian, mandi, makan dan aktivitas rutin lain.
Silahkan Baca Juga : Alternatif Herbal Solusi Pengobatan Kanker Serviks
Hal ini dikarenakan, penanganan herpes zoster yang berlarut-larut dapat berdampak pada beberapa komplikasi bagian tubuh lain (bila infeksi terjadi pada bagian tubuh tersebut), di antaranya sistem saraf, mata, telinga, hidung, tenggorokan hingga bagian antara dada dengan panggul.
Herpes zoster dapat dicegah dengan beberapa tindakan, antara lain pemakaian asiklovir jangka panjang dan pemberian vaksin (sesuai resep dokter).
Herpes simpleks
Berbeda dengan herpes zoster, herpes simpleks adalah salah satu penyakit kelamin. Penyakit ini ditandai dengan munculnya bintil-bintil berkelompok seperti anggur yang berisi air dan sangat nyeri pada kemaluan (terutama saat pecah dan pada kali pertama), serta meninggalkan luka yang kering dan mampu hilang sendiri setelah pecah, kira-kira selama 2 hari hingga 3 minggu. Selain disekitar kemaluan, bintil-bintil tersebut pun dapat muncul pada sekitar anus dan mulut.
Silahkan Baca Juga : Alternatif Pengobatan Untuk Penyakit Kanker Payudara
Sayangnya, penyakit ini mampu kambuh lagi. Terutama selama 1 tahun setelah terinfeksi. Untungnya, gejala saat terinfeksi yang kedua kali tidak akan sesakit saat yang pertama kali dan meskipun virus ini akan terus menetap pada tubuh Anda, jumlah gejalanya pun akan berkurang seiring berjalannya waktu.

Dampak herpes simplex
Perlu mendapat perhatian lebih saat penderita adalah seorang ibu hamil, karena dampak penyakit ini dapat mengancam kehidupan janin dan bayi baru lahir. Dengan kata lain, penyakit ini dapat ditularkan baik melalui plasenta, maupun saat persalinan. Suatu penelitian mengungkapkan bahwa tanpa pengobatan yang cukup, 80 persen bayi lahir yang terinfeksi herpes simplex akan meninggal dan kalaupun berhasil dilahirkan, bayi tersebut akan mengalami kerusakan otak.
Silahkan Baca Juga : Cara Mengobati Penyakit Wasir atau Ambeien
Selain melalui plasenta, penularan penyakit ini juga didapat dengan melakukan hubungan intim dengan pasangan yang telah terinfeksi virus tersebut. Dengan kata lain, satu-satunya cara menghindari penyakit ini adalah dengan tidak melakukan hubungan intim dengan pasangan yang belum diuji keberadaan virus herpes simplex dalam tubuhnya.
Penggunaan kondom mungkin memperkecil risiko penularan, namun tak sepenuhnya mampu melindungi. Hal ini dikarenakan, gejala herpes yang dapat muncul di bagian mana saja organ tubuh Anda yang terinfeksi.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar terhindar dari infeksi kelamin herpes :
- Menggunakan kondom baik untuk laki-laki atau perempuan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa virus herpes tidak dapat melewati kondom latex jika digunakan dengan benar. Praktik ini cukup bisa mengurangi risiko penularan.
- Jujur dengan pasangan jika salah satu memiliki infeksi penyakit seksual, hal ini bisa membantu mengurangi penularan melalui kontak seksual.
- Jangan melakukan seks oral jika sedang flu atau diketahui memiliki HSV 1 di dalam mulut, karena ini bisa menjadi penyebar virus ke alat kelamin.
- Setia pada satu pasangan (monogami) dan melakukan praktik seks yang aman setiap kali berhubungan tanpa ada pengecualian. Mengurangi gesekan dan juga mencegah timbulnya luka kecil di vagina atau penis yang berpotensi masuknya virus ke tubuh.
- Mencuci tangan setelah menyentuh luka sebelum menyentuh bagian tubuh lain untuk menghindari penyebaran virus.
Silahkan Baca Juga : Obat Untuk Keluar Darah Saat BAB
Untuk menghindari penyakit herpes zooster (shingles) ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:
- Jika belum pernah mendapatkan cacar air sama sekali, usahakan untuk tidak berdekatan dengan orang yang sedang cacar.
- Melakukan vaksin untuk mencegah terinfeksi virus varicella zooster. Seseorang tidak bisa mendapatkan herpes zooster jika belum pernah mendapatkan cacar air, jadi salah satu caranya adalah melindungi diri dari cacar air dengan melakukan vaksin cacar.
- Jika sedang mengalami herpes zooster, sering-seringlah mencuci tangan agar penyakit ini tidak menyebar ke bagian tubuh lain.
- Sebisa mungkin menghindari sentuhan atau kontak dengan orang yang sedang sakit herpes zooster, karena sentuhan adalah salah satu media penyebaran dari penyakit ini.
- Menjaga sistem kekebalan tubuh agar tidak menurun, sehingga virus sulit untuk menginfeksi tubuh.
Silahkan Baca Juga : 5 Cara Mengobati Wasir (ambeien) Tanpa Operasi
Jika Anda Sedang Mencari Cara Mengobati Penyakit Herpes
Maka Kami Punya Solusinya Untuk Anda
Obat Khusus Untuk Penyakit Herpes Zooster Maupun Simplex
Harga Obat : Rp 745.000
(Harga Obat belum termasuk biaya kirim)
Biaya Kirim Untuk
Pulau Jawa Dan Jabotabek : 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah)
Luar Jawa : 45.000,- (empat puluh lima ribu rupiah)
Khusus Wilayah Papua : 90.000,- (delapan puluh lima ribu rupiah)
Jasa Pengiriman Barang ( Obat )


Tata Cara Pembelian:
Perhatian !!!!
Jika Berminat Silahkan Ketempat Kami, Jika Anda Jauh Dari Kota Kami Silahkan Lakukan Pemesanan Via Online Dengan Format Dan Prosedur Yang Kami Tetepkan. Barang Dijamin Sampai Alamat Dengan Catatan Nama Dan Alamat Lengkap.

Nama Penerima Paket# Alamt Lengkap # No Tlp # Jumlah Obat Pesanan # Jumlah Pembayaran